Pisang sangat banyak sekali manfaatnya, bahkan bukan hanya buahnya saja yang dapat kita manfaatkan, daun, batang maupun bonggol pisang nya dapat kita manfaatkan jika kita mengetahui cara mengolahnya. Kebanyakan para petani menyangka bahwa batang pisang, daun pisang ataupun bonggol pisang merupakan limbah yang merugikan. Setelah berkembangnya waktu ternyata sangat banyak sekali manfaatnya, contohnya sebagai pupuk hayati.
Kali ini ini kita akan membahas sedikit pemanfaatan dari bonggol pisang. Bonggol pisang kaya akan kandungan nitrogen ,sehingga limbah yang satu ini patut mendapatkan perhatian oleh petani untuk di manfaatkan sebagai bahan pupuk cair hayati. Ketersediaan bonggol pisang sangat melimpah ,ini karena petani pisang pada umumnya hanya membiarkan bonggol-bonggol dan batang pisang tersebut hingga membusuk begitu saja , setelah memanen buahnya.
Bonggol pisang mengandung hormon tumbuhan yakni giberelin dan sitokinin. Bonggol pisang juga mengandung mikroorganisme yang berguna bagi tanaman. Diantaranya adalah :
- Mikroba pelarut phospat
- Aspergilus
- Azozpirillium
- Bacillus
- Mikrobasalulotik
- Azotobacter
Giberelin dan sitokinin berfungsi sebagai perangsang tumbuhan tanaman.Dan bonggol pisang juga mampu menjadi pengurai daripada pembuatan pupuk kompos.
Berikut cara pembuatan pupuk hayati dari bonggol pisang :
Pupuk hayati bonggol pisang
Bahan ;
- Bonggol pisang 5kg
- Air tebu/gula merah 1kg
- Air cucian beras 10 liter
Cara membuat :
- Bonggol pisang dicacah/diparut kemudian dimasukkan ke ember bersamaan dengan air beras.
- Masukkan gula merah atau air tebu sambil diaduk hingga merata
- Masukkan ke dalam plastik
- Tutup dengan plastic dan beri udara dari selang plasti
- Biarkan selama 15 hari
Cara penggunaan :
- Untuk kompos (sebagai dekomposer) ; dosis 1:5 + tetes/gula merah 1 ons
- Disiram pada bahan kompos
- Untuk tanaman : dosis 400 cc dicampur dengan 14 liter air sumur
- Pada tanaman padi, semprotkan pada umur 10, 20, 30 ,40 hari setelah hari Semprotkan pada pagi dan sore.
Semoga bermanfaat.