Pupuk mikrobiologis atau biofertilizer atau pupuk hayati adalah pupuk yang mengandung mikroorganisme hidup yang ketika diterapkan pada benih, permukaan tanaman, atau tanah, akan mendiami rizosfer atau bagian dalam dari tanaman dan mendorong pertumbuhan dengan meningkatkan pasokan nutrisi utama dari tanaman. Pupuk mikrobiologis mirip dengan kompos teh, dan bisa dikatakan sebagai kompos teh yang direkayasa karena hanya mikroorganisme tertentu yang bermanfaat bagi tanah yang digunakan.
Sektor perikanan belum menjadi penting bagi sumber ekonomi Indonesia dikarenakan penanganan potensi yang kurang tepat oleh pemerintah maupun masyarakat, sehingga menjadikan ikan seperti barang sampah yang sudah tidak dapat digunakan lagi. Dari data yang dapat dikumpulkan, setiap musim masih terdapat antara 25 – 30% hasil tangkapan Ikan Laut yang akhirnya harus menjadi ikan sisa atau ikan buangan yang disebabkan karena berbagai hal antara lain Keterbatasan pengetahuan dan sarana para nelayan di dalam cara pengolahan ikan.

Padahal ikan asin sendiri bias diolah manjadi suatu yang bernilai ekonomis. Salah satunya adalah dibuat menjadi pupuk hayati. Pupuk hayati berbahan bakteri sekaligus mengandung hormon pertumbuhan. Fungsinya adalah untuk memperbaiki tanah sekaligus merangsang pertumbuhan akar.
Berikut adalah cara pembuatan pupuk hayati dari ikan asin
Pupuk hayati dari ikan asin
Bahan 1 ;
- 200 gr ikan asin
- 200 gr terasi
- 200 gr tetes/gula merah/ gula pasir
- I kg dedak
- Air secukupnya
Bahan 2 :
- 2 kg pupuk kandang
- 2 liter air cucian beras
Cara membuat :
- Bahan 1 di rebus hingga mendidih
- Bahan 2 dimasukkan kedalam kaleng
- Masukkan adonan 1 ke dalam adonan 2 sambil aduk-aduk hingga rata
- Tambahkan 20 liter air bersih
- Disimpan 3-4 minggu dan setiap 3 hari sekali diaduk
- Tutup dengan kertas Koran
Fungsi Dan Cara Penggunaan:
MOL ikan asin berguna sebagai decomposer dan pupuk hayati. Saring MOL Ikan Asin, larutkan 1 Lt MOL Ikan Asin dalam 10 Lt air berih, aduk rata, dan semprotkan pada tanaman.
Semoga bermanfaat